Langsung ke konten utama

InterVLAN Routing Antar 3 Switch

Apa itu InterVLAN?

InterVLAN adalah proses pembagian segmen pada jaringan lokal yang tujuannya yaitu untuk menghubungkan vlan yang berbeda network maupun ip. InterVLAN memerlukan perangkat yang dapat berjalan dengan layer 3, disini dengan menggunakan router sebagai penghubungnya.
Disini saya menggunakan 3 jaringan vlan yaitu : vlan5, vlan10, dan vlan15

Contoh Kasus :



Berikut konfigurasi dari bentuk jaringan diatas :
Pertama buat dulu 3 buah jaringan vlan pada Switch1, Switch2, dan Switch3

Switch1

Switch1>en
Switch1#conf t
Switch1(config)#vlan 5
Switch1(config-vlan)#n
ame vlan5
Switch1(config-vlan)#exit

Switch1(config)#vlan 10
Switch1(config-vlan)#name vlan10
Switch1(config-vlan)#exit

Switch1(config)#vlan 15

Switch1(config-vlan)#name vlan15
Switch1(config-vlan)#exit

Switch2

Switch1>en
Switch1#conf t
Switch1(config)#vlan 5
Switch1(config-vlan)#n
ame vlan5
Switch1(config-vlan)#exit

Switch1(config)#vlan 10
Switch1(config-vlan)#name vlan10
Switch1(config-vlan)#exit

Switch1(config)#vlan 15

Switch1(config-vlan)#name vlan15
Switch1(config-vlan)#exit


Switch3

Switch1>en
Switch1#conf t
Switch1(config)#vlan 5
Switch1(config-vlan)#n
ame vlan5
Switch1(config-vlan)#exit

Switch1(config)#vlan 10
Switch1(config-vlan)#name vlan10
Switch1(config-vlan)#exit

Switch1(config)#vlan 15

Switch1(config-vlan)#name vlan15
Switch1(config-vlan)#exit


Selanjutnya Konfigurasi Switch1,2, dan 3 dengan command berikut :

Switch1

Switch1>en
Switch1#conf t
Switch1(config)#int fa0/1
Switch1(config-if)#switchport mode trunk
Switch1(config-if)#exit

Switch1(config)#int fa0/2
Switch1(config-if)#switchport mode trunk
Switch1(config-if)#exit

Switch1(config)#int fa0/3
Switch1(config-if)#switchport mode access
Switch1(config-if)#switchport access vlan 5
Switch1(config-if)#exit

Switch1(config)#int fa0/4
Switch1(config-if)#switchport mode access
Switch1(config-if)#switchport access vlan 5
Switch1(config-if)#exit

Switch1(config)#int fa0/5
Switch1(config-if)#switchport mode access
Switch1(config-if)#switchport access vlan 5
Switch1(config-if)#exit

Switch2

Switch2>en
Switch2#conf t
Switch2(config)#int fa0/1
Switch2(config-if)#switchport mode trunk
Switch2(config-if)#exit

Switch2(config)#int fa0/2
Switch2(config-if)#switchport mode trunk
Switch2(config-if)#exit

Switch2(config)#int fa0/3
Switch2(config-if)#switchport mode access
Switch2(config-if)#switchport access vlan 10
Switch2(config-if)#exit

Switch2(config)#int fa0/4
Switch2(config-if)#switchport mode access
Switch2(config-if)#switchport access vlan 10
Switch2(config-if)#exit

Switch2(config)#int fa0/5
Switch2(config-if)#switchport mode access
Switch2(config-if)#switchport access vlan 10
Switch2(config-if)#exit

Switch3

Switch3>en
Switch3#conf t
Switch3(config)#int fa0/1
Switch3(config-if)#switchport mode trunk
Switch3(config-if)#exit

Switch3(config)#int fa0/3
Switch3(config-if)#switchport mode access
Switch3(config-if)#switchport access vlan 15
Switch3(config-if)#exit

Switch3(config)#int fa0/4
Switch3(config-if)#switchport mode access
Switch3(config-if)#switchport access vlan 15
Switch3(config-if)#exit

Switch3(config)#int fa0/5
Switch3(config-if)#switchport mode access
Switch3(config-if)#switchport access vlan 15
Switch3(config-if)#exit

Fungsi command diatas adalah untuk menyalurkan jaringan dan membagi vlan sesuai dengan switch, switch1 memiliki vlan5, switch2 memiliki vlan10, dan switch3 memiliki vlan15, vlan ini dipasang di port fasethernet sesuai keinginan (dalam kasus saya, saya menggunakan fastethernet 3-5 untuk membagikan vlan tsb) sementara interface yang digunakan untuk menghubungkan antara switch dengan router maupun switch dengan switch menggunakan mode trunk.

Setelah mensetting switch kita lanjut ke router

Router

Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router(config)#int fa0/0.5
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 5
Router(config-subif)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit

Router(config)#int fa0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
R-1(config-subif)#exit

Router(config)#int fa0/0.15
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 15
Router(config-subif)#ip address 192.168.15.1 255.255.255.0
R-1(config-subif)#exit

Setelah mensetting router masukan konfiguras ip berikut pada masing masing pc :

PC0 :
IP : 192.168.5.10
NETMASK :255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.5.1

PC1 :
IP : 192.168.5.11
NETMASK :255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.5.1

PC2 :
IP : 192.168.5.12
NETMASK :255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.5.1

PC3 :
IP : 192.168.10.10
NETMASK :255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.10.1

PC4 :
IP : 192.168.10.11
NETMASK :255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.10.1

PC5 :
IP : 192.168.10.12
NETMASK :255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.10.1

PC6 :
IP : 192.168.15.10
NETMASK :255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.15.1

PC7 :
IP : 192.168.15.11
NETMASK :255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.15.1

PC8 :
IP : 192.168.15.12
NETMASK :255.255.255.0
DEFAULT GATEWAY : 192.168.15.1

Selanjutnya coba lakukan simple PDU atau ping dari komputer dijaringan yang berbeda (misal:PC0 ke PC8). Jika konfigurasi sudah benar maka komputer akan saling bisa berinteraksi.



Sekian. Semoga Bermanfaat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Model Keamanan Jaringan Wireless

WEP (Wired Equivalent Privacy) WEP adalah suatu metode pengamanan jaringan nirkabel, merupakan standar keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wirelessEnkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke klien maupun   access point . Ku nci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b. WEP terdiri dari dua tingkatan yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit. WEP merupakan sistem keamanan yang lemah. Namun WEP dipilih karena telah memenuhi standar dari 802.11 yakni : Exportable Reasonably strong Self-Synchronizing Computationally Efficient Optional Fungsi WEP WEP ini dapat digunakan untuk verifikasi identitas pada authenticating station. WEP juga dap

DISKUSI KELOMPOK

Hitunglah jumlah Network dan Host yang akan terbentuk dari alamat IP Address dibawah ini: 1.      192.168.10.1/30 2.      172.168.10.1/16 3.      172.168.10./22 4.      10.168.5.1/8 5.      10.168.5.1/17 Jawaban Nomor 1: Netmask = 255.255.255.252 In binary = 11111111. 11111111. 11111111. 11111100 Used to calculate = 11111100 Network = 2^n = 2^6 = 64 Network Host = 2^h-2      = 2^2-2      = 2 Host Nomor 2 : Netmask = 255.255.0.0 In Binary = 11111111.11111111. 00000000.00000000 Used to calculate = 00000000.00000000 Network = 2^n         = 2^0         = 1 Network Host    = 2^h-2 = 2^16-2 =  65534 Host Nomor 3 : Netmask : 255.255.252.0 In Binary : 11111111.11111111. 11111100.00000000 Used to calculate = 11111100. 00000000 Network = 2^n         = 2^6         = 64 Network Host    = 2^h-2 = 2^10-2 = 1022 Host Nomor 4 : Netmask   : 255.0.0.0  In Binary : 11111111. 00000000.00000000.

SEJARAH JARINGAN KOMPUTER SERTA PERBEDAAN PAN, LAN, MAN, DAN WAN

 PAN,LAN,MAN,dan WAN. SEJARAH  JARINGAN KOMPUTER Apabila melihat dari awal terbentuknya ide penggunaan jaringan komputer, maka kira – kira sudah lebih dari 70 tahun lamanya teknologi jaringan komputer ini mulai digunakan pertama kali. Apabila saat ini jaringan komputer sudah bisa digunakan oleh berbagai macam user, dan juga untuk berbagai keperluan, namun ternyata pada awalnya, ide penggunaan jaringan komputer jauh lebih sederhana daripada saat ini. Pada awalnya, ide untuk menciptakan suatu jaringan komputer adalah hanya agar suatu perangkat sistem komputer bisa diguakan secara bersama – sama. Hal ini tentu saja juga dipengaruhi oleh faktor haga dari suatu komputer yang masih mahal, dan belum bisa dibeli oleh orang biasa pada saaat itu. 1940-an : Batch Processing Ide seperti ini mulai dikemukakan pada era 1940-an di Amerika, tepatnya di sebuah laboratorium Bell dan juga grup riset dari Univerrsitas Harvard. Saat tu, Prof. H.Aiken memimpin suatu penelitian mengenai